Intip Kesuksesan ‘Gadis Kretek’, Serial Pertama Indonesia yang Diproduksi Langsung oleh Netflix

Serial original pertama Netflix Indonesia ‘Gadis Kretek’ yang disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, berhasil memecahkan rekor dengan menempati posisi 10 global kategori serial non-berbahasa Inggris di 22 negara. Serial ini juga berhasil meraih 1,6 juta penonton pada pekan pertama dari sejak tanggal rilis. Dilansir dari akun instagram @netflixid pada (15/11) bahwa serial ‘Gadis Kretek’ berada pada posisi #1 di negara Indonesia selama dua minggu berturut-turut, serta posisi #3 pada negara Malaysia serta beberapa negara Amerika Selatan dan Eropa seperti Chili (#7), Romania (#8), Meksiko (#9) dan Venezuela (#9).

Dalam peluncurannya, serial ini juga diputar selama sepuluh hari pada pagelaran Busan International Film Festival (BIFF) dari 4 hingga 13 Oktober 2023 di Busan Cinema Center. Serial garapan Kamila Andini ini akan debut dalam program khusus Renaissance of Indonesia Cinema di festival film tahunan bergengsi yang digelar di Busan, Korea Selatan tersebut.

Atas pencapaiannya ini, Kamila Andini mengungkapkan rasa syukurnya melalui unggahan di Instagram pribadi. Ia mengunggah poster Gadis Kretek yang meraih posisi tersebut di Netflix. Dalam unggahannya, ia menambahkan ucapan selamat kepada para pemain. “Can’t be thankful enough for this journey. Congrats to all cast and team” tulis Kamila di postingan instagramnya pada Selasa (14/11)

Sebagai informasi, serial Gadis Kretek ini merupakan adaptasi dari novel Ratih Kumala yang diterbitkan pada tahun 2012. Serial drama ini menceritakan kisah Dasiyah/Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo) yang gemar meracik saus kretek. Berlatar di dua zaman, yaitu tahun 1960-an dan 1990-an. Pada tahun 1960-an, kisah berfokus pada kisah antara Dasiyah dan Soeraja. Mereka juga harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk diskriminasi gender dan persaingan bisnis. Sementara itu, pada tahun 1990-an, kisah berfokus pada Lebas dan Arum yang berusaha menemukan Jeng Yah. 

Serial Gadis Kretek adalah serial yang sarat dengan nilai-nilai humanisme, keberagaman, dan keluarga. Nilai-nilai humanisme dalam serial ini terlihat dalam penggambaran karakter-karakternya yang memiliki karakter yang kuat dan mandiri. Mereka juga memiliki rasa cinta dan kasih sayang yang besar, baik terhadap keluarga, teman, maupun sesama manusia. Uli Zahro Irsyadiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *